Interpretasi citra merupakan upaya mengkaji citra untuk mengidentifikasi ataupun mengenali objek dan gejala, serta menilai arti pentingnya objek dan semua gejala yang terekam.
Adapun terdapat beberapa rangkaian kegiatan dalam menginterpretasi citra, yaitu:
- Deteksi: upaya mengamati dan mengenali objek.
- Identifikasi: upaya untuk lebih memerinci objek yang telah dideteksi dengan keterangan yang cukup.
- Analisis: upaya untuk mengelompokkan objek berspesifik khusus hasil dari identifikasi objek.
- Deduksi: upaya proses menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti.
Kegiatan memperoleh data inderja dari interpretasi citra ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaiatu Stereoskop. Alat ini berfungsi untuk memunculkan gambar 3D dari 2 buah foto udara 2D yang diletakkan secara bertampalan. Dua buah foto udara tersebut merupakan wilayah yang sama namun sudut pemotretannya berbeda.
Unsur-unsur interpretasi Citra
- Rona dan warna
- Rona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra ataupun pada foto udara dalam wujud hitam putih.
- Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spectrum.
- Bentuk
Bentuk adalah konfigurasi atau kerangka suatu objek.
Contohnya gunung api pasti berbetuk kerucut, tajuk pohon kelapa berbentuk bintang, sungai meander bentuknya berkelok-kelok, gedung sekolah negeri biasanya seperti huruf L, I, atau U.
- Ukuran
Ukuran merupakan cirri objek berupa luas, tinggi, lereng, volume, jarak. Ukuran sebenarnya dapat diketahui melalui skalanya. Misalnya lapangan olahraga biasanya berbentuk segi empat dengan ukuran 90 m x 180 m.
- Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan cirri yang menandai suatu obyek kebutuhan manusia. Misalnya pola pemukiman, pola jaringan, jalan, pola aliran sungai.
- Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra atau pengulangan rona pada kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur dapat dinyatakan dengan tingkat keksaran, sedang, dan halus. Misalnya hutan jika dilihat pada citra memiliki tekstur yang kasar, semak belukar sedang, dan padang rumput bertekstur halus.
- Bayangan
Bayangan suatu obyek sangat mempengaruhi benda-benda lain yang terletak di daerah bayangan obyek tersebut. Bayangan akan terbentuk bila pemotretan dilakukan pada pagi, siang hari, dan sore hari. Obyek yang ada dalam bayangan akan terlihat samara atau bahkan tidak terlihat.
- Situs
Situs adalah letak suatu objek terhadap obyek lain/lingkungan di sekitarnya. Misalnya perkebunan kelapa terletak di daerah pantai, mangrove terletak di pinggiran pantai, pemukiman umumnya akan memanjang sepanjang jalan raya, sungai dan pantai.
- Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara obyek dengan objek lainnya. Misalnya gedung sekolah dengan lapangan olah raga.
- Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra sehingga lingkungan menjadi semakin menyempit kea rah kesimpuln tertentu. Contoh: