Link Geo sangat baik jika ditampilkan melalui FIREFOX. Anda dapat mendownloadnya di SINI

Buku-buku pilihan


Masukkan Code ini K1-89F7C3-1
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Link-Geo Search Engine

Custom Search

Online Indonesian English Dictionary

Minggu, 23 Agustus 2009

Menghitung Luas Bentang Alam dan Bentang Budaya

Objek bentang alam dan bentang budaya yang terekam pada citra dapat diinterpretasi dengan cara manual yaitu dengan menggunakan alat pengamat citra yang disebut stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk pengamatan 3 dimensi dari foto udara. Dengan menggunakan stereoskop lensa Abram model F8 selain diperoleh kenmpakkan 3 dimensi, citra foto udara dapat diperbasar dua kali. Berbagai macam objek dapat dikenali jika menggunakan alat ini ketimbang jika hanya menggunakan lup (kaca pembesar).

Mengukur Luas

Cara mengukur luas secara sederhana dapat dilakuka dengan 3 macam metode, yaitu:

Ø Metode strip

Dalam metode ini diperlukan alat berupa lembaran plastic transparent dan spidol permanent. Pada lembaran plastik tersebut dilukiskan garis-garis yang saling sejajar dan berjarak sama dengan menggunakan spidol permanent. Pada objek yang akan diukur luasnya, ditumpangkan lembaran plastic transparent tsb. Kemudian pada batas-batas objek dibuat garis-garis yang tegak lurus dengan garis-garis yang sejajar sebelumnya. Perhatikan gambar di bawah ini !

Ø Metode bujur sangkar (grid)

Luas suatu objek dapat diukur dengan metode bujur sangkar. Dalam metode ini digunakan kertas berpetak-petak yang tembus pandang. Grid atau petak-petak biasanya berukuran 1 cm x 1 cm. Kertas berpetak-petak tersebut di tumpangkan di atas objek yang akan dihitung luasnya. Grid yang dihitung adalah objek yang berukuran 1 cm2 dan lebih dari setengahnya masuk ke dalam grid. Lihat Contoh di bawah ini !


Pada gambar di atas terdapat 7 grid dengan ukuran 1 cm2 yang menutupi objek, dan 10 grid yang luasnya lebih dari setengah. Berarti luas daerah pada gambar = 7cm2 + 10cm2 = 17 cm2. Jika skalanya 1 : 20.000, maka luas objeknya = 17 cm2 x 20.0002

= 6.800.000.000 cm2

= 68 ha

Ø Metode jaringan titik (dot)

Metode bujur sangkar dikembangkan lebih lanjut sehingga dikenal metode jaringan titik. Pada metode ini, pada lembaran tembus pandang ditetapkan titik-titik yang berjarak sama satu lain.

Dengan metode ini, lembaran titik-titik tadi ditumpangkan di atas objek yang akan diukur. Selanjutnya dihitung berapa banyak titik yang berada di atas objek yang diukur. Karena tiap titik dianggap mewakili satu bujur sangkar, maka luas objek yang akan diukur = jumlah titik x luas satu bujur sangkar.

Pengukuran luas objek yang sebenarnya dapat dilakukan dengan bantuan skala, atau dengan cara membandingkannya dengan luas objek lainnya yang sudah diketahui.

Pay Per Click Indonesia

Adsense Indonesia Bye Myspace Comments

Sumber-sumber bacaan dan unduhan

- http://langitselatan.com/, http://www.google.co.id/, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi, http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado, http://rachmatwahidi.wordpress.com, http://andimanwno.wordpress.com, http://engineersblogs.blogspot.com, http://geo.ugm.ac.id/archives/100, http://www.e-dukasi.net/ untuk tujuan pembelajaran Geografi di kelas dan umum.

Bagi yang mau Upload File - Share File & Dapet Duit, Klik Banner di bawah