Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam.
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Baca selanjutnya tentang erosi di sini
(Wikipedia)
Mungkin anda sering mendengar atau membaca jurnal bahwa baik tanah longsor maupun erosi diakibatkan oleh faktor utama yang sama yaitu akibat terjadinya "penebangan hutan" atau penyalahgunaan HPH. Namun sebenarnya tahukah anda bahwa ternyata di daerah Tropis yang memiliki hutan lindung yang sangat besar ternyata adalah merupakan daerah yang rawan tanah longsor. Artinya daerah tropis yang masih memiliki banyak hutan dengan canopy atau bahkan belum terjamah oleh manusiapun memiliki resiko besar terhadap terjadinya tanah longsor. Lho kok...?
Begini, sebenarnya dengan semakin banyak tumbuhan/tanaman yang tumbuh di kawasan hutan tropis maka daerah tersebut akan mudah menangkap air, dimulai tertangkapnya air oleh canopy dan akhirnya air hujan yang tertangkap oleh akar membentuk limpasan. Bila ditambah dengan topografi yang lebih tinggi (lihat gambar 2) maka arus air dari limpasan di daerah tsb sangatlah cepat . Apalagi tentu anda sudah tahu jika intensitas hujan di daerah tropis sangat tinggi sehingga hal inilah yang dapat memicu fenomena tanah longsor. Sangat berbeda dengan gambar yang paling bawah (penggundulan hutan), kejadian tersebut tidak membawa dampak terhadap kejadian longsor, namun sebenarnya yang terjadi adalah erosi tanah/pengrusakan lapisan tanah dibagian atas.
(Wikipedia)
Mungkin anda sering mendengar atau membaca jurnal bahwa baik tanah longsor maupun erosi diakibatkan oleh faktor utama yang sama yaitu akibat terjadinya "penebangan hutan" atau penyalahgunaan HPH. Namun sebenarnya tahukah anda bahwa ternyata di daerah Tropis yang memiliki hutan lindung yang sangat besar ternyata adalah merupakan daerah yang rawan tanah longsor. Artinya daerah tropis yang masih memiliki banyak hutan dengan canopy atau bahkan belum terjamah oleh manusiapun memiliki resiko besar terhadap terjadinya tanah longsor. Lho kok...?
Begini, sebenarnya dengan semakin banyak tumbuhan/tanaman yang tumbuh di kawasan hutan tropis maka daerah tersebut akan mudah menangkap air, dimulai tertangkapnya air oleh canopy dan akhirnya air hujan yang tertangkap oleh akar membentuk limpasan. Bila ditambah dengan topografi yang lebih tinggi (lihat gambar 2) maka arus air dari limpasan di daerah tsb sangatlah cepat . Apalagi tentu anda sudah tahu jika intensitas hujan di daerah tropis sangat tinggi sehingga hal inilah yang dapat memicu fenomena tanah longsor. Sangat berbeda dengan gambar yang paling bawah (penggundulan hutan), kejadian tersebut tidak membawa dampak terhadap kejadian longsor, namun sebenarnya yang terjadi adalah erosi tanah/pengrusakan lapisan tanah dibagian atas.
hutan tropis (gambar 1)
limpasan (gambar 2)
hutan gundul karena penebangan (gambar 3)
