Link Geo sangat baik jika ditampilkan melalui FIREFOX. Anda dapat mendownloadnya di SINI

Buku-buku pilihan


Masukkan Code ini K1-89F7C3-1
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Link-Geo Search Engine

Custom Search

Online Indonesian English Dictionary

Senin, 21 September 2009

Sedimentasi Parah, Akibat Pertambangan

Sungai Liat, Kompas - Sungai-sungai di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat sedimentasi yang hebat. Sedimentasi itu juga mengakibatkan punahnya sebagian besar biota sungai. Hanya ikan-ikan kecil dan tahan polusi yang mampu bertahan.

Menurut pengamatan Kompas, Selasa (21/2) di Belinyu, air Sungai Berok berwarna coklat keruh karena bercampur lumpur. Keadaan yang sama juga terjadi di Sungai Kusam dan Sungai Seka.

Warna coklat keruh itu disebabkan aliran lumpur yang dibuang oleh tambang timah skala kecil yang menjamur di Belinyu. Tidak ada pengolahan limbah dari tambang-tambang skala kecil itu. Semua lumpur limbah penambangan langsung masuk ke sungai.

Menurut Iskandar, nelayan di Sungai Berok, sedimentasi sejak tahun 1998 menyebabkan sungai yang semula dalamnya 2,5 meter tinggal satu meter. Sungai semakin dangkal jika laut mengalami pasang surut. Hal itu berakibat perahu nelayan berbobot lebih dari lima ton sulit keluar ke muara sungai.

Tokoh masyarakat Belinyu, Amsan Abdulrahman, mengatakan, sebelum tambang skala kecil marak, Sungai Berok dapat dilayari sampai lima kilometer ke arah pedalaman. Para nelayan bebas masuk-keluar sungai setelah melaut. Kini, nelayan hanya dapat masuk sampai satu kilometer dari muara.

Lebar Sungai Berok juga mengalami penyempitan, dari 60 meter menjadi 20 meter. Ini mengakibatkan sulitnya pergerakan perahu nelayan.

Selain dangkal, ikan besar juga sudah tidak ditemukan lagi di sungai itu. Menurut Ahmad, nelayan, kini para nelayan sudah tak bisa berharap mendapat ikan di sungai. Mereka harus berlayar jauh ke tengah laut untuk menangkap ikan.

Koordinator Wilayah Asosiasi Tambang Timah Rakyat (Astira) Bangka Budi Johanes mengatakan, limbah lumpur dari tambang skala kecil banyak mengandung asam sehingga tidak kondusif bagi biota sungai. Itu menyebabkan banyak ikan besar dan udang sungai mati.

Berdasarkan data Astira, terdapat sekitar 300 tambang skala kecil yang tersebar di seluruh Belinyu. Sebagian besar tambang itu berlokasi di dekat daerah aliran sungai karena endapan timah mengikuti pola aliran air. Kedekatan lokasi tambang dengan sungai itulah yang menyebabkan pencemaran dan sedimentasi di berbagai sungai mudah terjadi.

Tambang seharusnya mempunyai fasilitas penampungan limbah lumpur. Limbah itu harus diolah dan diendapkan agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar.

Sumber: Kompas

Pay Per Click Indonesia

Adsense Indonesia Bye Myspace Comments

Sumber-sumber bacaan dan unduhan

- http://langitselatan.com/, http://www.google.co.id/, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi, http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado, http://rachmatwahidi.wordpress.com, http://andimanwno.wordpress.com, http://engineersblogs.blogspot.com, http://geo.ugm.ac.id/archives/100, http://www.e-dukasi.net/ untuk tujuan pembelajaran Geografi di kelas dan umum.

Bagi yang mau Upload File - Share File & Dapet Duit, Klik Banner di bawah