Masalah air terus menerus menjadi problematika yang sulit dipecahkan. Penghematan air pun sulit dilakukan karena merasa bahwa air adalah sesuatu yang terus menerus ada dan tidak akan habis. Faktanya adalah jumlah total air yang ada di Bumi saat ini relatif sama dengan saat Bumi ini tercipta. Yang berubah ada bentuk dari air tersebut dalam siklus air yang berlangsung terus menerus. Jadi air yang dipakai mandi oleh Pangeran Diponegoro bisa jadi sama dengan air yang sedang anda pakai untuk minum.
Tetapi dari semua air tersebut, hanya 3% saja yang merupakan air tawar dimana 97% lagi adalah air asin. dari 3% ini juga terbagi-bagi lagi dengan es, air tanah dan air permukaan seperti gambar di bawah ini.
Sumber Air | Volume Air dalam Mil Kubik | Volume Air dalam Kilometer Kubik | Persentase dari Total Air | |
---|---|---|---|---|
Samudra, laut dan teluk | 321,000,000 | 1,338,000,000 | 96.5% | |
Total Air Dunia | 332,500,000 | 1,386,000,000 | – | |
Disadur dari: Gleick, P. H., 1996: Water resources. In Encyclopedia of Climate and Weather, ed. by S. H. Schneider, Oxford University Press, New York, vol. 2, pp.817-823. USGS. |
Masalahnya adalah dengan jumlah air yang konstan ini, kita harus benar-benar menyayangi penggunaannya dan tidak membuang percuma. Kita membuang air percuma untuk banyak sekali seperti cuci tangan, mencukur, minum yang tidak dihabiskan, mandi, dll. Air ini harus terus ada untuk anak dan cucu kita agar mereka dapat memiliki kehidupan yang sama seperti kita sekarang.