Selama ini diketahui bahwa bumi adalah satu-satunya tempat terdapatnya kehidupan. Setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Mereka berinteraksi dengan lingkungannya di dalamnya termasuk atmosfer, litosfer, hidrosfer. Semua konsep yang mempelajari tentang kehidupan organisme yang berlangsung di lapisan bumi dan interaksinya dengan lingkungan, termasuk dalam biosfer. Biosfer dipelajari untuk memberikan pengetahuan tentang pengaruh perubahan biosfer terhadap kehidupan di muka bumi. Dalam bab ini juga akan mempelajari adaptasi setiap makhluk hidup dengan lingkungannya masing-masing, serta perubahan biosfer yang berdampak pada kerusakan flora dan fauna.
Wawasan Geografi
Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna di muka bumi ini berbeda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Misalnya komodo hanya terdapat di pulau Komodo, pulau Rinca, dan pulau Padar di NTT. Persebaran itu erat hubungannya dengan kondisi geografis yang juga mempunyai latar belakang sejarah geologi. Persebaran flora dan fauna tidak hanya ada di daratan tetapi juga di perairan baik itu perairan darat maupun perairan laut.
Alfred Russel Wallace (1823 – 1913)
Alfred Russel Wallace adalah seorang yang ahli dalam hal evolusi, alam, antropologi, dan ilmuwan geografi. Ia berkebangsaan Inggris, lahir di Gwent (Monmouthsire), Inggris, pada tanggal 8 Januari 1823. Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai Bapak Geografi Hewan. Julukan tersebut diperolehnya karena ia telah melakukan observasi terhadap persebaran hewan-hewan di dunia dan membaginya dalam beberapa wilayah persebaran. Ketika ia melakukan observasi hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia, ia mereasa terkesan karena ia menemukan adanya perbedaan antar hewan di Indonesia bagian barat dengan hewan di Indonesia bagia timur. Batas perbedaan itu dimulai dari selat Lombok sampai selat Makassar. Oleh sebab itu garis batas itu dinamakan garis wallacea (Wallacea’s line) sesuai dengan nama penemunya “Alfred Russel Wallace”.
Biosfer dapat dikatakan sebagai organisasi kehidupan yang paling besar mencakup seluruh kehidupan di muka bumi ini dan interaksinya dengan lingkungan. Setiap makhluk hidup di bumi ini menempati tempat hidupnya masing-masing baik itu di daratan (litosfer), perairan (hidrosfer), maupun udara (atmosfer). Jika di tarik garis lurus, sekitar 8 km ke rah atmosfer dan 9 km ke dasar samudera. Karena berdasarkan data penelitian di ketinggian atau kedalam itu masih ditemukan adanya kehidupan.
Habitat.
Lingkungan yang sesuai dan cocok untuk kelangsungan hidup makhluk hidup non manusia (flora dan fauna) tersebut dinamakan sebagai habitat. Habitat dapat mempengaruhi setiap makhluk hidup yang berada di dalamnya dan berinteraksi dengan cara yang berbeda-beda. Seperti halnya tumbuhan yang ada di daerah sabana dapat menjadi makanan bagi sekelompok hewan herbivora. Jenis tanaman dan persebarannya dalam sejumlah habitat sangat berpengaruh terhadap jumlah dan jenis hewan yang mampu tinggal dalam habitat tersebut. Sebaliknya tanamanpun dapat dipengaruhi oleh keberadaan hewan. Misalnya seperti gambar di atas jenis tanaman berbunga membutuhkan serangga untuk membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain.
Habitat dapat dibagi menjadi dua macam yaitu habitat darat dan habitat air. Habitat darat dapat dipelajari dalam sistem yang disebut bioma sedangkan habitat air dibagi menjadi habitat air tawar dan air asin (laut). 70% permukaan bumi ini ditutupi oleh air laut maka lautan dapat dikatakan sebagai habitat terbesar di bumi.