Link Geo sangat baik jika ditampilkan melalui FIREFOX. Anda dapat mendownloadnya di SINI

Buku-buku pilihan


Masukkan Code ini K1-89F7C3-1
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Link-Geo Search Engine

Custom Search

Online Indonesian English Dictionary

Minggu, 23 Agustus 2009

GEOGRAFI PERTANIAN

Pertanian merupakan aktivitas ekonomi dunia yang paling penting. Ia menggunakan satu pertiga daripada permukaan bumi dan terdapat 45% dari seluruh jumlah penduduk dunia yang bekerja terlibat dengan aktivitas pertanian. Geografi pertanian merupakan satu bidang yang mengkaji dan menghuraikan perbedaan kawasan-kawasan yang diliputi oleh tanaman di permukaan bumi dan boleh dikatakan sebagai :

"the science of the agriculturally transformed earth surface, with all its
associated natural, economic, and social interrelationships as reflected
spatially".

http://organicfield.files.wordpress.com/2008/05/img_4063.jpg

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

Semakin pesatnya perkembangan teknologi terutama di bidang informasi dan digital menyebabkan teknik pembuatan peta dan pengambilan keputusan tidak lagi dilakukan secara manual tetapi dengan menggunakan teknologi Komputer. Bahkan muncul banyak programmer yang menciptakan software yang telah dikenal luas sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan dan juga untuk keperluan membuat peta. Teknik pembuatan peta dengan cara seperti itu disebut dengan sistem informasi geografis.


Konsep Dasar SIG

SIG merupakan gabungan dari tiga unsur pokok, yaitu SISTEM, INFORMASI, dan GEOGRAFIS. Tumpang susun (overlay) beberapa peta merupakan tugas terpenting dari SIG sehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Tumpang susun peta secara manual seperti gambar di bawah ini merupakan konsep dasar SIG.




Pengertian SIG

Ada banyak pengertian SIG yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa di antaranya adalah sbb:

- SIG adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali, pengubahan (transformasi), dan penayangan (visualisasi) dari data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. (Burrough, 1986)

- SIG adalah Sistem yang berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena karena lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Oleh karena itu SIG merupakan system komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografi, yaitu masukan, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, serta keluaran ( Aronaff, 1989)

- SIG adalah system yang berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi (Petrus Paryono)

- SIG adalah sistem computer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplimentasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang berfungsi untuk akuisisi(perolehan) dan verivikasi, kompilasi, penyimpanan, perubahan, dan updating, manajemen dan pertukaran, manispulasi, pemanggilan dan presentasi, serta analisis (Bernhardsen, 1922)

Relokasi Industri

Pengertian Relokasi Industri

Relokasi adalah pemindahan lokasi industri dari suatu negara maju ke negara berkembang atau dari Negara ke Negara lainnya.Adapun tujuan pemindahan industri tersebut untuk mendekati bahan baku dan menghasilkan jenis barang yang mampu bersaing di pasar international. Alasan Negara maju memindahkan industrinya ke Negara berkembang untuk alasan-alasan sbb:

1. upah buruh pada Negara maju lebih tinggi dibandingkan dengan Negara berkembang.

2. Negara maju dapat bebas polusi (pencemaran).

3. Usaha memperluas dan memperbesar usaha industri

4. Persyaratan ketat untuk mendirikan industri di Negara maju.

Kerjasama dalam bidang industri memiliki keuntungan dan kerugian baik bagi Negara yang dituju dan bagi Negara maju (Negara yang melakukan relokasi industri).

  1. Keuntungan bagi Negara berkembang

- menambah lapangan kerja

- menambah pendapatan perkapita

- menambah devisa

- terjadi alih teknologi

- kemudahan memperoleh modal

- meningkaykan manfaat bahan baku

  1. Keuntungan bagi Negara maju

- memperluas pasar

- menghemat biaya produksi

- mengurangi polusi di negaranya

- bahan baku mudah diperoleh

- tenaga kerja murah



Dampak Pembangunan Industri

Dampak Positif

Industrialisasi merupakan suatu gejala yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembangunan karena merupakan mesin dalam peningkatkan pertumbuhan ekonomi. Secara umum dampak positif dari adanya pembangunan industri adalah:

1. Meningkatkan devisa Negara

2. Menyerap tenaga kerja

3. Meningkatkan pendapatan masyarakat

4. Terbukanya usaha-usaha di sector informal

5. Berkurangnya ketergantungan dari produk luar negeri.

Dampak negatif

Namun selain memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, industrialisasi mempunyai dampak negatif baik terhadap manusia maupun lingkungannya. Dampak negatifnya antara lain:

  1. Berkurangnya lahan pertanian
  2. Pencemaran lingkungan
  3. Terjadinya arus urbanisasi yang terlalu besar
  4. Terjadinya perubahan prilaku masyrakat

Kawasan Industri dan Kawasan Berikat

Kawasan Industri

Kawasan industri adalah suatu kawasan atau wilayah yang menjadi pemusatan kegiatan industri pengolahan. Kawasan tersebut dilengkap dengan prasaran dan sarana untuk mendukung kelancaran proses produksi.

Adapun beberapa komponen yang dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan suatu wilayah untuk dijadikan kawasan industri adalah:

- keadaan lahan

- kemungkinan pengembangan transportasi

- kemungkinan pengembangan pemasaran

- kemungkinan dapat menarik tenaga kerja

- potensi bahan baku

- potensi sumber energi

- usaha untuk menjaga pelestarian lingkungan


4 Tujuan dibangunnya kawasan industri:

1. Mempercepat pertumbuhan industri

2. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, misalnya dalam hal lokasi, perizinan, sarana maupun prasarana.

3. Mendorong kegiatan industri agar terpusat pada kawasan tertentu.

4. Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan.

Contoh dari kawasan industri yang terdapat di Negara Indonesia adalah PIK (pusat Industri Kecil) di Pulogadung (DKI Jakarta). Kawasan industri Jababeka (Cikarang), Cilegon (banten), Rungkut – Surabaya (jawa Timur), Terboyo di Semarang (Jateng).



Kawasan Berikat (Bounded Zone)


Kawasan berikat adalah suatu kawasan dengan batasan-batasan tertentu di dalam wilayah pabean dan di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus dibidang pabean, yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah atau dari derah pabean lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan Negara lainnya hingga barang tersebut digunakan untuk impor, ekspor dan re-ekspor (diekspor kembali).

Kawasan berikat dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, serta pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Kemudahan yang diberikan dalam kawasan berikat antara lain pelayanan dan pengurusan dan dokumen ekspor dan impor yang berada dalam satu kantor.

Contoh kawasan berikat di Indonesia adalah Tanjung Priok, Cakung, Tanjung Emas (Semarang) dan Batam.


http://www.powen.com.sg/image/projectPhotos/BatamIndustrial.jpg

kawasan berikat Batam

Aglomerasi Industri

Aglomerasi industri adalah pemusatan berbagai macam industri dalam suatu wilayah agar dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada berbagai industri pada wilayah tersebut.

Salah satu keuntungan dengan adanya aglomerasi industri adalah menghemat biaya produksi karena dapat terjadinya hubungan funsional antara pabrik/industri yang ada di lokasi tersebut. Hubungan fungsional itu terjadi karena ada beberapa industri yang belum mampu memenuhi seluruh kebutuhannya secara mandiri.

Secara umum ada tiga macam hubungan funsional antar industri, yaitu:

1. Hubungan produksi (Production Linkages)

Di dalam hubungan ini terdapat barang-barang yang bergerak dari perusahaan ke perusahaan lain sebagai proses rangkaian industri. Contohnya industri susu akan menyalurkan sebagian produksinya ke industri minuman yogurt atau industri kain akan menyalurkan sebagian produksinya untuk industri pakaian jadi.

2. Hubungan pelayanan (Service Lingkage)

Pada dasarnya sebuah perusahaan tidak akan mampu mencukupi kebutuhuannya sendiri. Salah satu dari kebutuhan yang diperlukan oleh suatu perusahaan adalah hubungan pelayanan dari perusahaan lain, misalnya dalam hal jasa cleaning service, penyediaan makanan, kurir, dll.

3. Hubungan pemasaran (market Linkages)

Hubungan pemasaran akan melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bertugas menjual dan mendistribusikan hasil produksi dari sebuah industri. Di dalam pengertian itu terdapat hubungan antara perusahaan yang akan membuat kemasan, para tengkulak, dan agen-agen penjualan. Hubungan tersebut sangat penting dalam rangka mendistribusikan hasil produksi sampai kepada konsumen akhir.

Keterkaitan Sarana dan Prasaran Transportasi dengan Aglomerasi Industri

Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendirikan industri. Keadaan transportasi meliputi jaringan jalan dan sarana transportasi yang memadai sehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi. Adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai tentunya akan lebih mempermudah perusahaan untuk mengangkut bahan baku ke pabrik dan mendistribusikannya ke pasar. Oleh karena itu transportasi merupakan alasan utama untuk mendirikan industri di sepanjang jalan, pelabuhan, dan station kereta. Lokasi-lokasi pada daerah ini dapat mengurangi biaya produksi dari segi transportasi.

LOKASI INDUSTRI

Dalam struktur perekonomian suatu Negara, sektor industri telah memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional, yang tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah lapangan kerja dan juga devisa Negara. Dalam membangun industri perlu memperhatikan berbagai faktor dan harus memperhitungkan keuntugan dan kerugian dari berdirinya suatu industri. Adapun saat ini Negara Indonesia sebagai Negara berkembang sedang giat membangun un tuk menuju sebagai Negara industri dengan tujuan mampu memenuhi kebutuhan penduduknya secara mandiri.


Pengertian Industri

Industri adalah proses produksi yang mengolah bahan menjadi barang jadi sehingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat. Namun perlu kita ketahui konsep tentang pengertian indsutri dari berbagai sudut.

Dalam arti sempit,

Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Dalam arti luas, (umum)

Industri adalah merupakan bentuk usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.

Menurut UU Nomor 5 tahun 1984

pengertian industri diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau setengah jadi, menjadi barang jadi yang bernilai lebih tinggi bagi penggunanya.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan industri:

1. kegiatan ekonomi

adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.

2. bahan mentah

adalah bahan yang diperoleh dari sumber daya alam yang akan dimanfaatkan dalam usaha industri.

3. bahan baku

adalah bahan mentah yang sudah diolah tetapi belum menjadi barang jadi.

4. barang setengah jadi

adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri dan dapat diolah lebih lanjut menjadi barang jadi.

5. barang jadi

adalah hasil industri yang sudah siap pakai.

6. kegiatan rancang bangun

adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara keseluruhan dan bagian-bagianya.

7. perekayasaan industri

kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan atau pembuatan mesin-mesin atau peralatan indsutri lainnya.

8. manufaktur

kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi atau bisa juga diartikan sebagai keseluruhan kegiatan manufaktur yang bersifat produktif dan komersil.

Tujuan Pembanguan Industri di Indonesia

Adapun tujuan pembangunan sektor industri di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat.
  2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
  3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan penguasaan teknologi.
  4. Mengurangi angka pengangguran.
  5. Memanfaatkan potensi sumber daya alam sehingga terbentuk lapangan kerja dan kesempatan kerja.
  6. Meningkatkan penerimaan devisa Negara.

Klasifikasi Industri

Keanekaragaman industri di suatu Negara sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu pada sumber bahan baku, sumber daya manusia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tersedianya modal. Berikut ini klasifikasi industri yang terdapat di Indonesia:

  1. Berdasarkan bahan baku
    1. Industri ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan baku langsung dari alam. Seperti pertambangan, pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan sejenisnya. Industri ekstraktif harus didirikan dekat dengan bahan baku. Misalnya industri semen ditempatkan di wilayah yang terdapat batuan gamping sebagai usaha untuk menghindari besarnya biaya angkut bahan mentah menuju tempat pengolahan (produksi).

Industri ekstraktif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

- industri reproduktif, yaitu industri yang mengambil bahan bakunya dari hasil alam, tetapi dapat selalu memperbaiki atau menggantinya. Misalnya industri pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

- industri manufaktur, yaitu industri yang mengolah bahan baku dan menjadikan menjadi barang lain yang dapat digunakannya sehari-hari atau menjadikan bahan baku lain yang digunakan oleh industri lain.

    1. Industri non ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan bakunya dari tempat lainatau disediakan oleh industri lain. Industri ini dapat ditempatkan dimana saja, tergantung kemana mana yang paling tepat dan menguntungkan. Misalnya: Industri sepatu di Bogor mengambil bahan baku kulit dari industri kulit di Bandung.

    1. Industri jasa (fasilitatif), adalah industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Misalnya: perdagangan, perbankan, komunikasi, dan transportasi.

  1. Berdasarkan tenaga kerja
    1. Industri rumah tangga

Industri ini menggunakanjumlah tenaga kerja 1 – 4 orang. Contoh industri anyaman, rajutan, industri kue skala rumah tangga dan industri rumah tangga lainya.

    1. Industri kecil

Industri ini menggunakan tenaga kerja berjumlah antara 5 – 19 orang. Contoh industri ini batu bata, keramik, genteng.

    1. Industri sedang

Industri ini menggunakan tenaga kerja berjumlah 20 – 99 orang. Contohnya industri konveksi.

    1. Industri besar

Industri ini menggunakan tenaga kerja berjumlah lebih dari 100 orang. Contohnya industri perakitan mobil, tekstil, dan peleburan besi baja.

  1. Berdasarkan produktifitas
    1. Industri primer

Industri yang menghasilkan barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga bentuk dari bahan baku/mentah masih tampak. Contohnya industri pengasinan ikan, penggilingan padi, anyaman.

    1. Industri skunder

Industri yang menghasilkan barang yang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan bentuk bahan baku sudah tidak tampakk lagi. Contohnya industri tekstil, dan industri ban.

    1. Industri tertier

Industri yang bergerak di bidang jasa. Contohnya perbankan, asuransi, perdagangan, dan transportasi.

  1. Berdasarkan lokasi
    1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry)

Industri ini didirikan berdekatan dengan potensi pasar atau potensi manusia sebagai konsumen. Misalnya industri makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena hasil produksi (barang jadi) mudah rusak/basi sehingga harus cepat-cepat sampai ke tangan konsumen.

    1. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (Labour oriented industry)

Industri ini didirikan berdekatan dengan pemusatan manusia yang berpotensi sebagai tenaga kerja. Misalnya indsutri rokok dan industri garment (tekstil)

Para pekerja industri rokok di Kediri

    1. Industri yang berorientasi pada bahan baku (Raw material oriented industry). Industri ini didirikan dekat dengan ketersediaan bahan baku sebagai roda penggerak utama industri. Misalnya industri semen. Hal ini dipikirkan karena bahan baku yang yang digunakan oleh industri tersebut mudah rusak dan volumenya berat, jika dilakukan pengangkutan maka biayanya menjadi lebih mahal.
    2. Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan. Industri ini didirikan dekat dengan tempat pengolahan. Misalnya industri pengalengan ikan.

  1. Berdasarkan bahan mentah
    1. Industri pertanian (agraris)

Industri yang mengolah bahan-bahan mentah hasil dari pertanian. Contohnya industri kopi, minyak goreng, gula.

    1. Industri non pertanian

Industri yang mengolah bahan-bahan mentah hasil dari pertambangan. Contohnya industri semen. Emas, peleburan besi dan baja.

  1. Berdasarkan proses produksi
    1. Industri hulu

Industri yang yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Contohnya industri alumunium, industri perkayuan.

    1. Industri hilir

Industri yang mengolah barang-barang setengah jadi menjadi barang sjadi atau barang yang dihasilkan siap untuk dipakai oleh konsumen.

Contohnya industri pakaian (konveksi), industri furniture, industri peralatan rumah tangga.

  1. Berdasarkan sumber modal
    1. PMDN (penanaman modal dalam negeri)

Industri yang berjalan dengan modal yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri, baik pemerintah maupun pengusaha swasta nasional.

    1. PMA (penanaman modal asing)

Industri yang berjalan dengan modal sepenuhnya berasal dari Negara lain (penanaman modal asing)

    1. Joint venture (patungan)

Industri yang modalnya patungan berasal dari dalam dan luar negeri.

  1. Berdasarkan produk yang dihasilkan
    1. Industri berat

Industri yang menghasilkan mesin atau alat produksi.

    1. Industri ringan

Industri yang menghasilkan barang bagi konsumen.

  1. Berdasarkan subjek pengelola
    1. Industri rakyat

Industri yang dikelola oleh rakyat. Contohnya industri genteng, keramik, batu bata.

    1. Industri Negara

Industri yang dikelola oleh Negara. Contohnya BUMN seperti Pertamina, pupuk, PLN, kertas

  1. Berdasarkan ketetapan Departemen Perindustrian dan Perdagangan
    1. Aneka industri

Industri yang bertujuan memenuhi keaneka ragaman kebutuhan masyarakat. Misalnya industri tekstile seperti benang, kain, dan pakaian. Industri alat listrik seperti kipas angina, AC, lemari es. Industri pangan, seperti minyak goreng, terigu, minuman soda. Industri bahan bangunan seperti kayu, marmer. Industri kimia seperti tinta, sabun, plastic.

    1. Industri kecil

Industri yang menggunakan teknologi sederhanan serta modalnya ataupun tenaga kerjanya kecil. Contoh industri rumah rumah tangga.

    1. Industri kimia dasar

Industri ini memerlukan modal besar, keahlian dan teknologi tinggi. Contohnya industri agrokimia seperti pupuk urea, industri kima anorganik seperti industri semen, asam sulfat dan kaca. Industri selulosa dan karet misalnya industri kertas, pulp, dan ban. Industri kimia organic misalnya industri bahan peledak dan kimia tekstil.

    1. Industri logam dasar dan mesin

Industri ini mengolah bahan mentah logam dasar menjadi mesin-mesin untuk peralatan industri lain dan termasuk perakitan. Misalnya industri mesin perkakas, mesin kontruksi, industri elektronika, industri perakitan poesawat, mobil dan motor.

Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri

Lokasi industri yang tepat merupakan salah satu penentu keberhasilan dan terus berlangsungnya kemajuan suatu industri. Ada beberapa teori yang dikemukan untuk mengkaji lokasi industri, antara lain teori Weber, Losch, dan Isard.

1. Teori Lokasi Weber.

Menurutnya penetapan lokasi yang optimal adalah menetapkan lokasi industri dengan meminimalkan biaya transportasi. Biaya pengangkutan merupakan penjumlahan ongkos pengangkutan bahan baku ke lokasi dan ongkos pemasaran barang dari lokasi produksi menuju pasar. Namun ongkos angkut barangpun harus proposional dengan jarak tempuh dan berat barang yang diangkut. Jadi menurut Weber lokasi yang terbaik adalah tempat yang biayanya paling minimal. Untuk mempertimbangkan lokasi industri yang seperti itu dapat diasumsikan enam prakodisi sebagai berikut:

a. wilayahnya seragam (topografi), iklim, dan penduduknya (penduduk yang dimaksud adalah bertalian dengan keterampilan dan penguasanya/ pemerintahnya).

b. Sumber daya/ bahan mentah yang digunakan. Misalnya jika hanya mengangkut air dan pasir tentu dapat dilakukan di mana saja karena kedua sumber daya itu banya terdapat dimana-mana, tetapi tambang seperti batu bara dan besi tentu terbatas di beberapa tempat saja.

c. Upah buruh, ada upah yang baku artinya sama di mana-mana, tetapi ada pula upah yang merupakan produk dari persaingan antar penduduk.

d. Biaya transportasi yang tergantung bobot bahan mentah yang diangkut serta jaraknya antara terdapat sumber daya dengan lokasi industri.

e. Terdapatnya kompetisi antara industri.

f. Pikiran yang rasional.

Untuk membuktikan enam prakondisi di atas Weber membuat model lokasi dengan gambar segitiga lokasional (locational triangle) seperti gambar di bawah !

2. Teori Lokasi industri menurut Losch

Teori ini dipublikasikan pertama kali dalam buku yang berjudul Economic Location pada tahun 1954. Losch berpendapat ada 2 prinsip sebagai batasan bagi pengambilan keputusan memilih suatu lokasi industri, yaitu:

a. Rasio antara berat bahan baku dengan produk akhir, baik ongkos pengangkutan maupun ongkos produksi dan tempat yang memberikan ongkos paling kecil merupakan lokasi yang dipilih sebagai lokasi industri.

b. Besar kecilnya penjualan hasil perusahaan di suatu tempat tergantung pada jumlah pembeli dan kemampuan ekonominya. Jumlah penduduk dan tingkat pendapatan setiap daerah merupakan penentu untuk memilih lokasi industri. Prinsip-prinsip inilah yang menyebabkan industri cenderung beraglomerasi).

3. Teori Lokasi industri menurut Isard

Teori ini menekankan bahwa keputusan memilih lokasi industri ditentukan oleh factor jarak, aksesibilitas (keterkaitan), dan keuntungan aglomerasi. Untuk menentukan lokasi industri merupakan suatu penyeimbang biaya-biaya yang dihadapi dan pendapatan pada keadaan ketidakpastian yang berbeda-beda.

Ada tiga factor yang mempengaruhi keuntungan relative dari lokasi industri, yaitu:

a. Biaya masukan, mencakup biaya tenaga kerja, bahan bakar, pajak, dan asuransi.

b. Biaya-biaya transport, mencakup biaya untuk memindahkan masukan produk dan peralatan tenaga kerja.

c. Keuntungan apabila aglomerasi.

Tujuan dari penentuan lokasi industri adalah memperbesar keuntungan dan menekan biaya produksi serendah-rendahnya. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan lokasi industri, yaitu:

  1. bahan mentah
  2. modal
  3. tenaga kerja
  4. sumber energi
  5. transportasi
  6. pemasaran
  7. peraturan/ perundang-undangan
  8. iklim
  9. system perpajakan
  10. lingkungan yang kondusif.

Penempatan lokasi industri juga berorientasi atau memiliki kecenderungan pada factor-faktor yang mendukungnya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah orientasinya terhadap bahan baku, sumber energi, tenaga kerja, transportasi, dan pasar.

Pay Per Click Indonesia

Adsense Indonesia Bye Myspace Comments

Sumber-sumber bacaan dan unduhan

- http://langitselatan.com/, http://www.google.co.id/, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi, http://id.wikipedia.org/wiki/Tornado, http://rachmatwahidi.wordpress.com, http://andimanwno.wordpress.com, http://engineersblogs.blogspot.com, http://geo.ugm.ac.id/archives/100, http://www.e-dukasi.net/ untuk tujuan pembelajaran Geografi di kelas dan umum.

Bagi yang mau Upload File - Share File & Dapet Duit, Klik Banner di bawah